Senin, 11 Februari 2013

Sepakbola Kusut

Posted by Ryan 03.01

Udah lama juga gak nulis disini, ini kayaknya postingan pertama gw tahun ini.

Dan udah cukup lama juga gw gak nulis tentang sepakbola disini.

Baiklah saatnya sotoy-menotoy disini.

Seperti yang semua tahu, persepakbolaan Indonesia lagi kusut banget, ada 2 liga (yg satu blom mulai sih), lalu ada 2 orang yg mengaku sebagai ketua umum PSSI. Situasinya emang bener-bener kusut.

ISL, liga yang menurut PSSI illegal udah berjalan sekitar sebulan terakhir, dibandingkan dengan IPL yang liga resmi, ISL yang dikelola oleh PT. LI terlihat jauh lebih siap dan professional dalam menjalankan liga di republik ini. Mereka merencanakan semuanya dengan matang, terkonsep, jadwal yang jelas dan (menurut gw) wasitnya juga mengalami peningkatan kuaitas walaupun masih ada komplain tapi wasit sekelas Howard Webb pun pernah dikomplain.

Menurut berita yang ada IPL akan mulai bergulir tanggal 16 februari nanti, namun sampai kini kejelasannya masih simpang-siur. Klub yang berpartisipasi pun juga gak jelas, se-gak jelasnya jalan Jakarta pas banjir. :D

Ketidak jelasan liga yang katanya legal tersebut membuat banyak klub yang pindah ‘kiblat’ ke kompetisi yang dikelola oleh PT. LI. Bahkan laga perdana Divisi Utama mempertemukan dua ‘pembangkang’ yaitu PSCS Cilacap V PSIS Semarang, jelas hal tersebut sebuah tamparan untuk orang-orang PSSI dalam hal ini PT. LPIS, pihak yang mengelola liga legal.

Kejelasan sponsor pun semakin samar karena begitu banyaknya bantahan dari pihak yang nama-nya disebut PSSI.

Posisi PSSI dan PT. LPIS kini pun jelas kalah telak dari KPSI dan PT. LI-nya.

Tanpa bermaksud meremehkan, kualitas ISL jelas jauh diatas IPL. Mulai dari pemain, pelatih, hingga pendukung atau penonton baik langsung maupun dari TV, IPL kalah kelas. Alasan banyak klub yang pindah haluan ke kompetisi yang dijalankan oleh PT. LI salah satunya adalah kualitas, bahkan klub asal kota madiun lebih memilih berkompetisi di bawah PT. LI karna desakan warga madiun yang menginginkan tontonan yang berkualitas.

Sepakbola memang seharusnya tentang kualitas sebuah tim dalam pertandingan 90 menit. Akan baik untuk timnas jika memiliki pemainyang bermain di-level kualitas yang tinggi karna sesungguhnya output dari liga adalah input buat timnas.

Tapi disini, di negeri yang ketua umum-nya sama terkenalnya dengan bintang sepakbola lokal hal tersebut ada diurutan selanjutnya. 

Bahkan kita harus mempermalukan diri sendiri dengan membawa aib ini keluar negri, ke Malaysia kawan. MoU yang disepakati oleh PSSI dan KPSI ditandatangani di Malaysia. 

Semoga saja benang kusut ini cepat terurai, karna sesungguhnya kepentingan golongan tidak boleh berada diatas kepentingan orang banyak.

Hiduplah Indonesia Raya…

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube