Sabtu, 20 April 2013

I'm (Not) a Die-Hard Fans

Posted by Ryan 20.56



Entah apa yang terjadi, tapi klub idola saya yang pertama adalah AC Milan. Sebuah klub besar dari negri pemilik paten pertahanan gerendel ‘catenacio’. Saat itu akhir th 90-an Serie-A adalah liga terbaik di dunia, seluruh pemain terbaik dari berbagai daratan berlomba-lomba ‘mentas’ disana. 

Saya mengenal AC Milan dari teman-teman saya yang lebih dewasa, ketika mereka bercerita tentang lugas dan tegasnya Maldini mengawal lini pertahanan, tentang betapa hebatnya heading seorang Oliver Bierhoff,  bahkan kala itu ada anekdot yang mengatakan bahwa ia bisa mencetak gol dengan kepalanya meskipun bolanya berada ditanah. Saat itu nama-nama seperti Zvonimir Boban, George Weah dll begitu menghipnotis dan ‘memaksa’ saya menjadi seorang Milanisti tanpa alasan. Terlebih ketika Andriy Shevchenko mendarat di San Siro Milan untuk menuliskan kisahnya sendiri dengan pena yang ia pilih sendiri, menjadi peman terbaik dunia. Saat itu Hingga kini saya masih tetap menjadi Milanisti. 

Saya juga mengidolakan klub pelabuhan asal Inggris; Liverpool, alasannya adalah Michael Owen, anak ajaib yang menciptakan gol ajaib ke gawang Argentina pada World Cup prancis 98. Owen membuat saya mendua dan ‘memaksa’ saya menyaksikannya bermain untuk seragam merah Liverpool, sampai saat ini saya juga tetap mengidolakan Liverpool meskipun Owen kini bermain untuk klub lain dan musim ini adalah musim terakhirnya bermain. 

AC Milan dan Liverpool adalah magnet ketika saya berbicara tentang sepakbola, tapi jika anda bertanya apakah saya fans sejati  mereka ? mungkin jawabannya tidak. Karna terkadang saya juga kerap melewatkan pertandingan mereka meskipun mereka bermain sore hari, saya juga tak begitu banyak tahu tentang sejarah mereka, saya mencintai klub tersebut dengan cara saya, dengan tidak terlalu berlebihan. 

Saat ada teman yang mendebatkan kehebatan mereka, saya hanya menjawab seperlunya saja. Bukan karna tak bangga tapi karna tak ada gunanya. Berdebat sampai menggunakan emosi atau bahkan menggunakan kata-kata yg tak pantas hanya akan membuat semuanya bias. Fanatisme berlebihan hanya akan membuang kita ke tempat bodoh yang sangat jauh dari sepakbola, hal dasar yang membuat kita menjadi seorang fans sebuah klub. Sangat absurd rasanya jika mencaci klub/fans rival hanya untuk sebuah kepuasan pribadi. 

Saya memang pernah (mungkin sering) menertawakan teman yg klub idolanya kalah (entah oleh klub apa saja), tapi hanya untuk sekedar bercandaan biasa, bukan untuk menanam benih kebencian dan menjadi simbol kekuatan. 

Nikmatilah sepakbola dengan cara yang sederhana, berteriak gembira ketika mereka menang dan tertuduk layu jika mereka kalah. Berdebat secara membabi buta hanya akan membuat kita terlihat bodoh. Karna sesungguhnya kita menjadi lawan hanya pada saat pertandingan, sesudah itu kita adalah teman.

Selasa, 02 April 2013

Masa Lalu

Posted by Ryan 03.52



Apa kabarmu kini ?, sungguh sangat lama kita tak bertatap muka. 
Sungguh sangat lama aku tak mendengar celotehanmu. Ahh… aku selalu merindukanmu, masa laluku. 

Aku masih mengingat betul bagaimana takdir mempertemukan kita, membawaku ketempat yg sebelumnya enggan untuk kudatangi. Tapi disanalah awal mulanya takdir menyulut sumbu rindu ini. Aku selalu heran dengan permainan takdir yg dengan sangat mudahnya membalikkan suasana hati manusia.  

Saat pertama kumenemukan senyummu, waktu seolah berjalan begitu berwarna. Aku selalu mencintai saat-saat itu, saat kau tertawa, bercerita, semuanya. Kau adalah definisi dari segala keindahan yang tuhan ciptakan di dunia ini, Cantik ? kata itu terlalu ‘manusia’ untukmu. 

Perlahan aku pun mulai merindukan rutinitas yg sesungguhnya tak kusukai, hanya keberadaanmu yg membuatku bergerak lebih cepat tiba ditempat yg telah dipersiapkan tuhan untuk kita bertemu. 

Apa kabarmu kini ? Bagaimana Studimu ? pertanyaan-pertanyaan itu selalu ingin aku utarakan padamu, masa laluku. 

Pertanyaan-pertanyaan itu selalu merambati aliran ingatanku setiap aku merindukanmu.
Cukup panjang waktu yg kuhabiskan hanya untuk mengingatmu seorang, mungkin itu karna hanya kehadiranmulah yg membuat semuanya bermakna.  Ya.. mungkin kau menganggap aku tak bisa beranjak dari kisah lama itu, tapi tahukah kau bahwa manusia tak akan benar-benar bisa menghapus ingatan masa lalunya. Kamu mungkin bisa membuang ingatan tapi kamu tak akan bisa menolak kenangan, demikian kata para perangkai kata. Terlebih lagi ingatan tentangmu. 

Namun jika ingatan tentangmu harus kuhapuskan, aku ingin melakukannya dengan sangat hati-hati dan perlahan.

Kini, setelah tahun-tahun berlalu, kita tak lagi remaja yg gelagapan memandangi dunia. Kita tlah menjadi manusia dewasa yg memiliki kisah yg berbeda untuk dicintai sendiri-sendiri. 

Demikianlah masa laluku, aku selalu punya waktu untuk berziarah,mengunjungimu, tak sulit bagiku menemukan kenangan tentangmu karna semua hal tentangmu kuletakkan tak jauh dari pintu hidupku. 

Jika suatu saat nanti kau punya waktu, kunjungilah ingatanmu tentang masa lalu, karna ia tak sepenuhnya terhapus.



Bekasi, 2 April 2013
Foto diambil dari Sini


  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube