Begitu sederhana, tak serumit menjelaskan bagaimana teori
darwin tentang evolusi manusia.
Entah dari mana asalnya namun kau datang dan semuanya pun
bermula, tak ada yang terlalu istimewa. Tak lebih dari hari – hari biasanya.
Begitu sederhana, tak perlu berputar – putar untuk
menjabarkannya seperti bagaimana rapper menjalin kata untuk menjadi rima lirik
lagunya.
Secara tiba – tiba, semuanya
sudah terbangun megah tak dapat ditunda barang beberapa hitungan saja, tak
seperti roro jonggrang yang bisa mengakali datangnya pagi & menggagalkan
niat suci pencintanya. Kau datang & enggan beranjak pergi.
Begitu sederhana, seperti menjelaskan bagaimana rangga &
cinta jatuh hati berulang kali meski terkadang perih datang mengisi waktu –
waktu sepi.
Tak ada yg panas di kening ataupun dingin di kenang,
layaknya puisi Aan Mansyur. Hanya datar cerita bahwa kau telah ada yang punya
& tak menyisakan sedikitpun ruang untuk sekedar bercerita.
Begitu sederhana, hingga aku harus diam cukup lama
memikirkan kata agar semuanya terlihat biasa – biasa saja.
Lalu terdengar bingar tawa malaikat yang berteriak hingga
serak.
Hanya diam yg tersisa, merambat pelan dalam hening &
berkata.
Dalam jatuh cinta tak ada yg
sederhana.
Aku tak membenci mu & juga cinta, aku hanya tak suka
kalian datang dengan penuh kebisuan. Tak ada kata, tak ada cerita.






