Teruntuk, kamu yang selalu menjengukku dengan senyum ranum
yang tak pernah luruh oleh waktu.
Di setiap embun pagi yang aku tengok tanpa henti, aku selalu mendapati
bingkai indah wajahmu yang silih berganti menampakkan perasaanmu tentang
kehidupan, hanya kamu tanpa aku.
Pada takdir yang datang dan pergi sesuka hati yang telah mempertemukan
kita tanpa menghembuskan rasa pada keduanya.
Takdir memang luar biasa, mampu membolak-balikkan setiap lembaran cerita
yang keseluruhannya hanya tentang-mu, yang sekali lagi tanpa aku.
Terima kasih kepadamu yg tak pernah lelah merayuku untuk menengok kembali
kotak masa lalu. Yang keseluruhannya berisi tentangmu. Yang lagi – lagi tanpa
aku.
Kini, dibibir senja yang mulai temaram, tlah ku sandarkan semua keyakinan
pada malam yang akan mengisi kekosongan alam. Entah kapan pun itu, aku pasti
akan kembali bertemu denganmu.
Teruntuk, kamu yang selalu menjengukku dengan senyum ranum
yang tak pernah luruh oleh waktu.








0 komentar:
Posting Komentar