Jumat, 25 November 2016

MENANG ATAU PULANG!!!!

Posted by Ryan 01.23

Pada gelaran AFF 2012 Andik berhasil mencetak gol cantik ke gawang Singapura melalui tendangan bebas. Gol yg sedikit memberikan napas bagi Indonesia karna pada pertandingan pertama hanya bermain imbang 2-2 dengan Laos, 3 poin yg diraih saat itu menjadi pemberi harapan Indonesia bisa lolos ke babak Semifinal.

Seusai pertandingan, ketika diwawancara  Andik sempat berseloroh bahwa gol tersebut ditujukan untuk mereka yg membenci Timnas. Terdengar cukup arogan memang, mengingat saat itu banyak nada miring mengenai mereka yg datang membela timnas. Hasil dari AFF 2012 memang tidak lebih baik dari AFF sebelumnya namun hasil dari pertandingan melawan Singapura cukup memberikan semangat baru bagi mereka yg mendukung timnas. Walaupun pada pertandingan terakhir harus kalah dari tuan rumah Malaysia namun semangat juang mereka cukup menjadi oase bagi dunia sepakbola kita yg sedang terbelah.

Malam nanti, Timnas akan kembali menghadapi Singapura pada laga terakhir babak grup AFF 2016, pada laga penentuan tersebut Indonesia harus menang dari Singapura jika ingin lolos ke semifinal & Filipina paling tidak hanya seri melawan Thailand. 4 tahun lalu seusai mencetak gol ke gawang Singapura Andik berujar bahwa gol tersebut untuk mereka yg membenci Timnas. Malam nanti 4 tahun setelah gol indah tersebut bolehlah kita berharap & meminta kepada Andik (Timnas) utk mencetak gol lebih banyak dari Singapura, untuk kami yg sangat mencintai Timnas.

AYO INDONESIA, MENANG ATAU PULANG!!!!!!!

Selasa, 22 November 2016

Empat gol tercipta & harus dibagi sama rata oleh kedua tim yg bertanding pada laga yg dipimpin oleh wasit asal Taipei. Laga yg berlangsung cukup menarik tersebut harus berakhir tanpa pemenang karena tak ada yg mencetak lebih banyak dari yg lain. Indonesia sempat unggul dua kali melalui sundulan bek tengah Fachrudin pada babak pertama memanfaatkan umpan dari tendangan bebas nyong Lilipaly & juga melalui kaka Boaz yg mengambil keuntungan dari bola liar di dalam kotak penalti Rolland Muller. Namun keunggulan yg sudah diraih harus sirna karena The Azkals berhasil menyamakan kedudukan.

Indonesia, pada pertandingan yg berlangsung di kota Bocaue tersebut justru menurut saya bermain tidak lebih baik jika dibandingkan saat menghadapi Thailand pada matchday pertama. Pada pertandingan pertama dua flank indonesia sangat kreatif menusuk sisi sayap dari Thailand. Andik & Rizky Pora terlihat begitu gagah melewati pemain-pemain sayap Thailand dengan kecepatan yg mereka miliki. Walaupun pada pertandingan tersebut indonesia mempertontonkan rapuhnya lapangan tengah mereka. Pada pertandingan tersebut sangat sering para pemain menyerang Thailand langsung berhadapan dengan 2 bek tengah indonesia yg diisi oleh Rudolf Yanto Basna & Fachrudin Arianto. Baik pada saat serangan yg dibangun dari bawah apalagi pada saat serangan balik. 

Dan Filipina seolah mempelajari betul kelemahan indonesia yg bermain tanpa gelandang (bertipe) bertahan. Dari pola 4-4-1-1 yg dipilih oleh Riedl pada 2 pertandingan babak grup, 4 gelandang yg dimasukkan tak ada yg bertipikal bertahan dan atau mendapat tugas untuk bertahan menjadi tameng sebelum bola langsung berjumpa dengan bek tengah kita, semuanya bertipikal attacking midfielder. Perubahan pada match kedua hanya terjadi pada masuknya Evan Dimas sebagai starting menggantikan Bayu Pradana yg bermain sejak peluit mula pada match pertama. Kesalahan indonesia pada pertandingan pertama berhasil di eksploitasi dengan sangat baik oleh para attacking player dari anak asuh Dooley ini. Di komandoi oleh Suami Muda, The Azkals bukan sekali dua kali mengobrak-abrik jantung pertahanan indonesia. Bersama dengan Ott bersaudara serta Schrock, Younghusband nampak sangat nyaman melakukan operan-operan di hadapan gelandang indonesia tanpa gangguan yang berarti. 

Evan Dimas juga terlihat nanggung pada pertandingan malam itu. Evan yg pada saat di Timnas U-19 & di klub di bantu oleh gelandang jangkar macam Zulfiandi & Hargianto terlihat gelagapan dalam membangun serangan dari sisi dalam. Kreatifitas arek suroboyo tersebut seolah mandek ketika mendekati sisi lapangan lawan. Buruknya lini tengah indonesia malam itu terlihat dari banyaknya peluang bebas yg terjadi di depan kotak enam belas Kurnia Meiga, beruntung beberapa kali kiper Arema Cronus tersebut mampu mematahkannya. 

Lini tengah yg dengan mudahnya dibombardir oleh filipina tidak dilawan dengan rasionalitas dalam bertahan, pemain indonesia terlihat tidak sadar bahwa pertandingan tersebut adalah level Regional Asean, bukan liga domestik. Mudah terpancing emosi & sikap cengeng & merengek agar alir bola dihentikan sejenak pada saat dilanggar atau kawan yg terkapar kepada wasit & pemain lawan masih saja terjadi, puncak kekonyolan tersebut adalah saat Evan terkapar akibat salah menendang bola, Zulham Zamrun yg masuk menggantikan Andik terlihat meminta Suami Muda untuk menghentikan pertandingan sejenak, namun karna Suami Muda terus men-dribble bola pemain Persib Bandung tersebut harus melanggar Younghusband tepat hanya beberapa meter di depan kotak 16 kiper Indonesia & sialnya Yanto Basna, entah apa yg ada dalam pikirannya menendang bola yg dibawa oleh Younghusband tepat ke kepala pemain yg sempat belajar di akademi Chelsea tersebut padahal ia sudah terkapar & wasit telah meniup peluit tanda pelanggaran. Hukuman dari sikap tersebut tadi sudah kita tahu semua, sebuah gol yg sangat cantik (seperti pacar org, oke... maaf, ini curcol) yg dilesakkan oleh Sang Suami Muda. 

Malam itu, Indonesia beruntung masih bisa meraih 1 poin. 1 poin yg memberikan sedikit napas utk bisa tetap bertahan lebih lama di AFF 2016 jika pada pertandingan terakhir bisa menang dari Singapura & Filipina paling tidak seri dengan anak asuh Kiatisuk Senamuang.

Dan yg menarik ditunggu pada pertandingan terakhir tersebut adalah apakah Alfred Riedl masih anti terhadap gelandang bertahan ?. AYO INDONESIA..... MENANG ATAU PULANG!!!!!!!!

Jumat, 04 November 2016

Awal Mula ; Biasa Yang Istimewa

Posted by Ryan 21.16
                Siang itu cuaca cukup menyengat kulit, aku memacu kendaraan dengan cepat agar bisa segera tiba di tujuan karena tak ingin berlama-lama dengan teriknya. Siang itu aku dalam perjalanan kembali ke kantor dari sebuah bank yg letaknya tak jauh dari kantor. Tak ada yg istimewa, bahkan sejak pagi semuanya berjalan biasa-biasa saja. Rutinitas yg itu-itu saja, orang-orang yg masih saja sama. Namun, ternyata takdir telah menungguku dengan kejutan yang istimewa di kantor. Saat hendak menaiki tangga kantor langkahku tiba-tiba tertahan oleh teduhnya sorot mata seorang gadis yg berjalan ke arahku menuruni tangga. Senyumnya melengkung indah saat mata kami beradu pandang, indah... begitu indah.

                Pernahkah kau merasakan kekaguman luar biasa pada sesuatu hingga tak dapat memberikan reaksi apapun juga ?, itulah yg kurasakan saat pertama berjumpa dengannya. Bahkan utk membalas senyumnya pun aku tak berdaya, saat itu entah mengapa aku hanya ingin menikmati setiap detik yg gugur diantara teduh sorot matanya, indah lengkung senyumnya. 

                Setelah itu hari menjadi tak lagi biasa, semuanya menjadi penuh makna. Kau berhasil membuatku porak-poranda. Memaksaku merasakan lagi indahnya jatuh dalam cinta. Sebelum bertemu denganmu aku menganggap semua hanyala rutinitas biasa tanpa gairah utk dijalani. Sampai akhirnya takdir menamparku dengan keras bahwa ada hal indah bernama cinta yang aku abaikan cukup lama. Kehadirannya berhasil membangunkanku dari hibernasi panjang. Mempertontonkan karya indah sang pencipta dalam wujud dia.

                Dan semuanya menjadi begitu puitis, setiap sapa dari rekan kerja menjadi terdengar merdu, bertalu-talu dengan indah. Senyum penjaga keamanan kantor yg biasa menyebalkan menjadi begitu sedap dipandang. Aku seolah menemukan oase ditengah-tengah perulangan yg membosankan dan itu adalah dia, gadis manis diujung tangga. Seperti kata Aan Mansyur, perjumpaan ku denganmu siang itu membuat waktuku hanya terbagi menjadi 2, “denganmu & rindu”.

               
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube