Siang
itu cuaca cukup menyengat kulit, aku memacu kendaraan dengan cepat agar bisa
segera tiba di tujuan karena tak ingin berlama-lama dengan teriknya. Siang itu
aku dalam perjalanan kembali ke kantor dari sebuah bank yg letaknya tak jauh
dari kantor. Tak ada yg istimewa, bahkan sejak pagi semuanya berjalan
biasa-biasa saja. Rutinitas yg itu-itu saja, orang-orang yg masih saja sama.
Namun, ternyata takdir telah menungguku dengan kejutan yang istimewa di kantor.
Saat hendak menaiki tangga kantor langkahku tiba-tiba tertahan oleh teduhnya
sorot mata seorang gadis yg berjalan ke arahku menuruni tangga. Senyumnya
melengkung indah saat mata kami beradu pandang, indah... begitu indah.
Pernahkah
kau merasakan kekaguman luar biasa pada sesuatu hingga tak dapat memberikan
reaksi apapun juga ?, itulah yg kurasakan saat pertama berjumpa dengannya. Bahkan
utk membalas senyumnya pun aku tak berdaya, saat itu entah mengapa aku hanya
ingin menikmati setiap detik yg gugur diantara teduh sorot matanya, indah
lengkung senyumnya.
Setelah
itu hari menjadi tak lagi biasa, semuanya menjadi penuh makna. Kau berhasil
membuatku porak-poranda. Memaksaku merasakan lagi indahnya jatuh dalam cinta.
Sebelum bertemu denganmu aku menganggap semua hanyala rutinitas biasa tanpa
gairah utk dijalani. Sampai akhirnya takdir menamparku dengan keras bahwa ada
hal indah bernama cinta yang aku abaikan cukup lama. Kehadirannya berhasil
membangunkanku dari hibernasi panjang. Mempertontonkan karya indah sang
pencipta dalam wujud dia.
Dan
semuanya menjadi begitu puitis, setiap sapa dari rekan kerja menjadi terdengar
merdu, bertalu-talu dengan indah. Senyum penjaga keamanan kantor yg biasa
menyebalkan menjadi begitu sedap dipandang. Aku seolah menemukan oase
ditengah-tengah perulangan yg membosankan dan itu adalah dia, gadis manis
diujung tangga. Seperti kata Aan Mansyur, perjumpaan ku denganmu siang itu
membuat waktuku hanya terbagi menjadi 2, “denganmu & rindu”.







0 komentar:
Posting Komentar