Jumat, 26 Oktober 2018

Dear Tabloid Bola....

Posted by Ryan 01.21

Dear Tabloid Bola…

Terima kasih telah hadir menjadi bagian tak tergantikan dalam perjalanan panjang banyak pecinta olahraga, terutama penggemar sepakbola tanah air. Menjadi yang selalu ditunggu setiap minggu, menjadi alasan untuk rajin menabung agar dapat membeli setiap waktu terbitmu.

Dear Tabloid Bola…

Terima kasih telah menjadi jembatan yang mendekatkan banyak fans sepakbola Indonesia dengan team impiannya. Dulu, saat internet tidak seperti sekarang, kehadiranmu adalah sumber informasi terbaik untuk mengetahui kabar terbaru dari setiap team sepakbola di daratan eropa.

Dear Tabloid Bola…

Terima kasih telah mempertemukan kami dengan si Gundul, membuat kami mengenal banyak penulis olahraga terbaik di Indonesia, memenuhi dinding kamar kami dengan poster – postermu dan juga membuat kami terlihat sangat “pintar” mengenai sepakbola setelah membacamu. Terima Kasih untuk kebahagiaan yang kalian bawa tiap selasa & jum’at, membuat sebagian dari kami bermimpi untuk menjadi penulis sepakbola.

Setelah 34 tahun, kami yakin langkahmu masih kuat untuk berlari, namun memang lintasan yang kau lalui bukan lagi arena yang ramai dipenuhi oleh penonton. Dan kini, setelah bekali - kali membuat kami semakin jatuh hati dengan sepakbola, mendekati hari terakhirmu bersama kami, izinkan kami mengucapkan terima kasih untuk semua masa – masa indah yang mungkin sulit untuk terulang lagi.

Bon Voyage Tabloid Bola….



Bekasi,  23 November 2018

Sabtu, 22 April 2017

Sesak di dada

Posted by Ryan 10.43


Sesak di dada masih kental terasa, malam itu sulit rasanya untuk makanan tersuap. Berkali-kali dicoba tapi masih saja sulit. Padahal kau duduk tepat disampingku, hanya berjarak beberapa jengkal saja, padahal momen tersebut adalah saat yang ditunggu-tunggu dalam rindu beratus-ratus malam lalu. Entah kenapa, malam itu ego begitu kuat bertahan diujung lidah menghalangi semua kata-kata yang seharusnya terucap. 

Sesak di dada masih pekat hingga membuatku tercekat, mengingat kembali kenapa kita bisa berjalan berdampingan menyusuri pematang kehidupan, melewati begitu banyak persimpangan kadang salah satu diantara kita tergelincir karna lupa untuk berpegangan. Namun kita masih mampu untuk terus berjalan karna genggaman yang saling menguatkan.

Sesak di dada masih saja terasa padahal telah ratusan hari kita lewati dengan berjalan sendiri, seharusnya aku telah terbiasa. Namun saat kaki tergelincir tangan ini masih saja spontan mencari pegangan, padahal aku tahu tak ada lagi kamu. 

Kini sesak di dada kembali terasa, tapi kini ia datang dengan senyuman. Dari kejauhan tampak tanganmu kembali berpegangan. Menyusuri jalanmu bersamanya dengan lebih riang, tenang & lapang. 

Selamat menempuh perjalanan barumu, doa terbaik bersamamu selalu....☺



Bekasi,  22 April 2017

Senin, 06 Februari 2017

Bukan Sebagai Kita

Posted by Ryan 09.31

Malam ini ditemani dinginnya udara kota Malang, kubiarkan kenangan dari masa lampau datang merambati tiap ruas dinding kenangan.

Mengeja ulang tiap kata yg pernah terucap, janji yg sempat terikat. Melangkahi tiap sudut kota yg dulu kita singgahi. Tiap kata, janji & tempat itu menghajarku tanpa ampun, menenggelamkanku ke dalam rindu yg utk bernapas sejenakpun tak sanggup.

Tak banyak berubah, bahkan perasaan bahagia akan segera tiba sejak batas kota sudah mulai terasa. Kota yg ramai, ramah sapa warga yg gila sepakbola.

Tiap fragmen cerita persis mengulang semua tanpa cela, namun ada bagian - bagian yg tak berjalan sesuai skenario yg ada. Tak ada lagi kita, hanya kau & aku, yg dipisah tanda baca.

Dan kisah itupun kembali mendongeng dikepala.

Setelah jauh mengayuh, meyakini bahwa kita punya muara yg sama akhirnya takdir menghadapkan kita pada persimpangan yg membuat bimbang. Kita berdebat panjang, menentukan arah tujuan. Kayuh yg tak lagi seirama membuat perahu kita mudah diombang-ambingkan badai. Kita tak siap dalam sepakat & memilih berjalan secara terpisah.

Lihatlah... aku masih hapal betul tiap kata dalam skrip yg pernah kita tulis bersama. Skrip yg coba kita tulis dengan akhir yg bahagia, mungkin kau & aku akan bahagia pada akhirnya namun tidak lagi sebagai kita.

Terima Kasih, telah bersedia mengayuh bersama, berbagi cerita dalam lembaran-lembaran tulisan yg kita reka bahkan dengan derai air mata. Dan maaf utk waktu yg mungkin saja terbuang percuma saat kita bersama.

Semoga pada akhirnya kau & aku bisa bahagia, meski bukan sebagai kita.

Malang, 07 Februari 2017

Sabtu, 21 Januari 2017

Pada Suatu Senja

Posted by Ryan 03.08

Jakarta sore ini,

Jalanan yg mulai ramai

Langit yg berangsur menjadi jingga

Ditemani bising suara kendaraan yg saling berpacu

Ada hati yang masih sabar menunggu diantara kelu & rindu

Jumat, 25 November 2016

MENANG ATAU PULANG!!!!

Posted by Ryan 01.23

Pada gelaran AFF 2012 Andik berhasil mencetak gol cantik ke gawang Singapura melalui tendangan bebas. Gol yg sedikit memberikan napas bagi Indonesia karna pada pertandingan pertama hanya bermain imbang 2-2 dengan Laos, 3 poin yg diraih saat itu menjadi pemberi harapan Indonesia bisa lolos ke babak Semifinal.

Seusai pertandingan, ketika diwawancara  Andik sempat berseloroh bahwa gol tersebut ditujukan untuk mereka yg membenci Timnas. Terdengar cukup arogan memang, mengingat saat itu banyak nada miring mengenai mereka yg datang membela timnas. Hasil dari AFF 2012 memang tidak lebih baik dari AFF sebelumnya namun hasil dari pertandingan melawan Singapura cukup memberikan semangat baru bagi mereka yg mendukung timnas. Walaupun pada pertandingan terakhir harus kalah dari tuan rumah Malaysia namun semangat juang mereka cukup menjadi oase bagi dunia sepakbola kita yg sedang terbelah.

Malam nanti, Timnas akan kembali menghadapi Singapura pada laga terakhir babak grup AFF 2016, pada laga penentuan tersebut Indonesia harus menang dari Singapura jika ingin lolos ke semifinal & Filipina paling tidak hanya seri melawan Thailand. 4 tahun lalu seusai mencetak gol ke gawang Singapura Andik berujar bahwa gol tersebut untuk mereka yg membenci Timnas. Malam nanti 4 tahun setelah gol indah tersebut bolehlah kita berharap & meminta kepada Andik (Timnas) utk mencetak gol lebih banyak dari Singapura, untuk kami yg sangat mencintai Timnas.

AYO INDONESIA, MENANG ATAU PULANG!!!!!!!

Selasa, 22 November 2016

Empat gol tercipta & harus dibagi sama rata oleh kedua tim yg bertanding pada laga yg dipimpin oleh wasit asal Taipei. Laga yg berlangsung cukup menarik tersebut harus berakhir tanpa pemenang karena tak ada yg mencetak lebih banyak dari yg lain. Indonesia sempat unggul dua kali melalui sundulan bek tengah Fachrudin pada babak pertama memanfaatkan umpan dari tendangan bebas nyong Lilipaly & juga melalui kaka Boaz yg mengambil keuntungan dari bola liar di dalam kotak penalti Rolland Muller. Namun keunggulan yg sudah diraih harus sirna karena The Azkals berhasil menyamakan kedudukan.

Indonesia, pada pertandingan yg berlangsung di kota Bocaue tersebut justru menurut saya bermain tidak lebih baik jika dibandingkan saat menghadapi Thailand pada matchday pertama. Pada pertandingan pertama dua flank indonesia sangat kreatif menusuk sisi sayap dari Thailand. Andik & Rizky Pora terlihat begitu gagah melewati pemain-pemain sayap Thailand dengan kecepatan yg mereka miliki. Walaupun pada pertandingan tersebut indonesia mempertontonkan rapuhnya lapangan tengah mereka. Pada pertandingan tersebut sangat sering para pemain menyerang Thailand langsung berhadapan dengan 2 bek tengah indonesia yg diisi oleh Rudolf Yanto Basna & Fachrudin Arianto. Baik pada saat serangan yg dibangun dari bawah apalagi pada saat serangan balik. 

Dan Filipina seolah mempelajari betul kelemahan indonesia yg bermain tanpa gelandang (bertipe) bertahan. Dari pola 4-4-1-1 yg dipilih oleh Riedl pada 2 pertandingan babak grup, 4 gelandang yg dimasukkan tak ada yg bertipikal bertahan dan atau mendapat tugas untuk bertahan menjadi tameng sebelum bola langsung berjumpa dengan bek tengah kita, semuanya bertipikal attacking midfielder. Perubahan pada match kedua hanya terjadi pada masuknya Evan Dimas sebagai starting menggantikan Bayu Pradana yg bermain sejak peluit mula pada match pertama. Kesalahan indonesia pada pertandingan pertama berhasil di eksploitasi dengan sangat baik oleh para attacking player dari anak asuh Dooley ini. Di komandoi oleh Suami Muda, The Azkals bukan sekali dua kali mengobrak-abrik jantung pertahanan indonesia. Bersama dengan Ott bersaudara serta Schrock, Younghusband nampak sangat nyaman melakukan operan-operan di hadapan gelandang indonesia tanpa gangguan yang berarti. 

Evan Dimas juga terlihat nanggung pada pertandingan malam itu. Evan yg pada saat di Timnas U-19 & di klub di bantu oleh gelandang jangkar macam Zulfiandi & Hargianto terlihat gelagapan dalam membangun serangan dari sisi dalam. Kreatifitas arek suroboyo tersebut seolah mandek ketika mendekati sisi lapangan lawan. Buruknya lini tengah indonesia malam itu terlihat dari banyaknya peluang bebas yg terjadi di depan kotak enam belas Kurnia Meiga, beruntung beberapa kali kiper Arema Cronus tersebut mampu mematahkannya. 

Lini tengah yg dengan mudahnya dibombardir oleh filipina tidak dilawan dengan rasionalitas dalam bertahan, pemain indonesia terlihat tidak sadar bahwa pertandingan tersebut adalah level Regional Asean, bukan liga domestik. Mudah terpancing emosi & sikap cengeng & merengek agar alir bola dihentikan sejenak pada saat dilanggar atau kawan yg terkapar kepada wasit & pemain lawan masih saja terjadi, puncak kekonyolan tersebut adalah saat Evan terkapar akibat salah menendang bola, Zulham Zamrun yg masuk menggantikan Andik terlihat meminta Suami Muda untuk menghentikan pertandingan sejenak, namun karna Suami Muda terus men-dribble bola pemain Persib Bandung tersebut harus melanggar Younghusband tepat hanya beberapa meter di depan kotak 16 kiper Indonesia & sialnya Yanto Basna, entah apa yg ada dalam pikirannya menendang bola yg dibawa oleh Younghusband tepat ke kepala pemain yg sempat belajar di akademi Chelsea tersebut padahal ia sudah terkapar & wasit telah meniup peluit tanda pelanggaran. Hukuman dari sikap tersebut tadi sudah kita tahu semua, sebuah gol yg sangat cantik (seperti pacar org, oke... maaf, ini curcol) yg dilesakkan oleh Sang Suami Muda. 

Malam itu, Indonesia beruntung masih bisa meraih 1 poin. 1 poin yg memberikan sedikit napas utk bisa tetap bertahan lebih lama di AFF 2016 jika pada pertandingan terakhir bisa menang dari Singapura & Filipina paling tidak seri dengan anak asuh Kiatisuk Senamuang.

Dan yg menarik ditunggu pada pertandingan terakhir tersebut adalah apakah Alfred Riedl masih anti terhadap gelandang bertahan ?. AYO INDONESIA..... MENANG ATAU PULANG!!!!!!!!

Jumat, 04 November 2016

Awal Mula ; Biasa Yang Istimewa

Posted by Ryan 21.16
                Siang itu cuaca cukup menyengat kulit, aku memacu kendaraan dengan cepat agar bisa segera tiba di tujuan karena tak ingin berlama-lama dengan teriknya. Siang itu aku dalam perjalanan kembali ke kantor dari sebuah bank yg letaknya tak jauh dari kantor. Tak ada yg istimewa, bahkan sejak pagi semuanya berjalan biasa-biasa saja. Rutinitas yg itu-itu saja, orang-orang yg masih saja sama. Namun, ternyata takdir telah menungguku dengan kejutan yang istimewa di kantor. Saat hendak menaiki tangga kantor langkahku tiba-tiba tertahan oleh teduhnya sorot mata seorang gadis yg berjalan ke arahku menuruni tangga. Senyumnya melengkung indah saat mata kami beradu pandang, indah... begitu indah.

                Pernahkah kau merasakan kekaguman luar biasa pada sesuatu hingga tak dapat memberikan reaksi apapun juga ?, itulah yg kurasakan saat pertama berjumpa dengannya. Bahkan utk membalas senyumnya pun aku tak berdaya, saat itu entah mengapa aku hanya ingin menikmati setiap detik yg gugur diantara teduh sorot matanya, indah lengkung senyumnya. 

                Setelah itu hari menjadi tak lagi biasa, semuanya menjadi penuh makna. Kau berhasil membuatku porak-poranda. Memaksaku merasakan lagi indahnya jatuh dalam cinta. Sebelum bertemu denganmu aku menganggap semua hanyala rutinitas biasa tanpa gairah utk dijalani. Sampai akhirnya takdir menamparku dengan keras bahwa ada hal indah bernama cinta yang aku abaikan cukup lama. Kehadirannya berhasil membangunkanku dari hibernasi panjang. Mempertontonkan karya indah sang pencipta dalam wujud dia.

                Dan semuanya menjadi begitu puitis, setiap sapa dari rekan kerja menjadi terdengar merdu, bertalu-talu dengan indah. Senyum penjaga keamanan kantor yg biasa menyebalkan menjadi begitu sedap dipandang. Aku seolah menemukan oase ditengah-tengah perulangan yg membosankan dan itu adalah dia, gadis manis diujung tangga. Seperti kata Aan Mansyur, perjumpaan ku denganmu siang itu membuat waktuku hanya terbagi menjadi 2, “denganmu & rindu”.

               
  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube